Masa Depan Pendidikan Jasmani Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia
Lahirnya UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengisyaratkan indikator beberapa perubahan yang dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Tujuan pendidikan nasional diorientasikan pada pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, cerdas, beriman dan bertaq, berahlak mulia, sehat, cakap, kreatf, mandiri, demokratis srta bertanggung jawab.Dalam keterhubungannya dengan tujuan pendidikan nasional, tampaknya kita harus memperkuat argumetasi akademik tentang peran, fungsi dan kontribusi pendidikan jasmani terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional. Terminologi pendidikan jasmani seringkali menjadi sempit, ketika dihubungkan dengan bahwa pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik sebagai media yang diarahkan pada pengembangan organ-organ tubuh maanusia (body building), Kebugaran jasmani (Physical fitness), dan pengembangan keterampilan (skill developments). Walaupun menggunakan aktivitas fisik sebagai media, terminologi pendidikan jasmani sebagai bentuk pendidikan, seharusnya ter minologi konseptual dan opersional pendidikan jasmani tetap dihubungkan dengan konsep pendidikan secara keseluruhan. Namun demikian, dengan menggunakan istilah olahraga pendidikan, Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 mendefinisikannya sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Meskipun terminologi ini membuat sebagian orang menjadi “bertanya-tanya”, menurut saya terminologi tersebut tidak dimaksudkan untuk menyempitkan arti, peran, fungsi dan kedudukan pendidikan jasmani dalam sistem pendidikan nasional kita. Sebaiknya kita harus menempatkan terminologi tersebut dalam pengayaan khasanan pengetahuan tentang pendidikan jasmani dan olahraga.Seperti akan dilakukan pada semua komponen pendidikan, stadarisasi pendidikan akan dilakukan pada standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana/prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Komentar
Posting Komentar